Never Ever Give Up

Never Ever Give Up

Minggu, 24 September 2017

Pengalaman Hidup, Kecelakaan Fatal, Retak Tulang Panggul

Sidang Sidang Sidaang!!!
      Siang itu aku janjian ketemu dosen untuk kasih revisian skripsi bab 5 dan juga janjian sama anna karna satu dospem (Dosen Pembimbing), dari rumah berangkat jam 10 cuma makan telur satu setengah (kuning telurnya ga dimakan). Sampe parkiran kampus langsung cek whatsapp mau ngabarin dospem dan ternyata dospem ngabarin kalo hari ini ga bisa kekampus, yaudahlah yaaa dialihin aja minta ttd dekan supaya bermanfaat kekampus tapi nnti setelah ngeprint skripsi, ditempat ngeprint ketemu anna, dan dia ngajakin ke rumah dospem yauda aku ikut ajaa, sampe rumah dospem nyerahin skripsian abis itu aku sama anna pulaang kira-kira jam 12:30 kita misah pulang.
.......
      Daan ketika buka mata aku ada di sebuah ruangan diatas tempat tidur, beberapa orang diatas paha aku yang sedang sibuk merobek celana jas hujan aku yg rusak, semua orang menatap aku, badanku lemas, dan aku baru menyadari aku kecelakaan setelah satpam puskesmas memberitahuku bahwa aku kecelakaan menyuruh aku supaya ga panik,
       Ya Allah, aku baru sadar dagu aku sudah  diperban dan ternyata dagu bolong, 3 gigi dan gusi depan aku masuk kedalam, setelah keluargaku datang, pihak puskesmas merekomendasikan aku untuk dibawa ke rumah sakit karena dagu aku ga bisa di jait dipuskesmas karena benang jaitannya berbeda.
       Ketika aku mau bangun ternyata panggul aku sakit, aku kira hanya keseleo biasa akibat benturan, jadi aku dibawa ke rumah sakit P menggunakan ambulance.
Sampainya dirumah sakit, masuk UGD, beberapa koas dan suster dateng, suster langsung jait dagu aku, orang yang hanya melihat sekilas dagu aku pasti mereka nyangkanya gigi aku patah tiga, susternya aja bilang gigi aku patah tiga, setelah dijait, seluruh badan aku di rontgen, kebesokannya dokter bedah mulut dokter Toto nyamperin aku beserta koas-koas yang perhatian dan baik. (wanda,sarah dan lupa nama tapi inget wajahnya).
     Dokter ngecek mulut akuu dan ternyata aku diharuskan operasi bedah mulut untuk membetulkan gigi aku yang kedalem (aku ga bisa ngomong lancar karena lidah aku terjebak di bawah tiga gigi) dan aku diharuskan memakai selang untuk minum agar mulut aku tidak ada bakteri sebelum dioperasi. 
       Yaaaaaa selaang, selangnya dimasukin ke hidung sampe lambungg dan aku selama 8 hari pakai selaang hanya minum susu sampai dioperasi bedah mulut.


     Setelah hasil rontgennya jadi, ada dokter yang nyamperin aku, dokter Heru beliau dokter spesialis Orthopedi, dokter bilang di panggul aku ada retak sedikit, dokter jelasin semuanya intinya aku harus dioperasi, air mata aku langsung netes aku nangis ga bisa bayangin aku kira cuma keseleo biasa ternyata retak, awalnya aku gamau tapi dokter jelasin dampak kalau dioperasi seperti apa dan ga dioperasi seperti apa, kata dokter Heru, kamu tanpa dioperasi kamu pasti bisa jalan tapi nanti lima tahun kedepan kalo ga dioperasi kaki bakal menciut karena kakinya tidak dapat asupan aliran darah jadi bakal ada pemendekan kaki dan dokter yakinin aku untuk dioperasi karena aku masih muda pertumbuhan tulangnya cepet dan kata dokter kaki aku cuma retak sedikit aja jadi nanti aku dipasang sekrup untuk menjaga posisi agar tidak berubah dan akhirnya aku beserta keluarga memutuskan untuk dioperasii.
     Tanggal 14 desember 2016 operasi mulut selama dua jam kurang lebih sepertinya, karena aku dibius total karena baru beberapa menit diruang operasi aku langsung tidur. setelah dioperasi kebesokannya selang aku dicabuuut, sedangkan operasi tulang panggul tanggal 19 desember 2016 memakan waktu selama lima jam, dipasang 3 sekrup di panggul. Aku di operasi tulang panggul pakai bius spinal jadi selama di operasi aku sadar dan mendengarkan apa yang dokternya bahas, pengalaman hidup yang tak terlupakan, dokternya aja bilang operasi aku termasuk susah dan lama jadi harus sangat hati-hati.
Kebesokannya aku disuruh jangan banyak gerak, siangnya aku di rontgen, memastikan hasil operasi kemarin penempatan sekrupnya.
      Tanggal 21 Desember 2016 di cek hemoglobin aku rendah jadi aku transfusi 1 kantong darah.

Tanggal 22 desember 2016 di cek lagi HB aku masih rendah dan transfusi 2 kantong darah lagi supaya normal dan bisa pulang.
Tanggal 23 Desember 2016 aku diperbolehkan pulang. Alhamdulillah, Tapi masih harus check up ke dokter bedah mulut dan dokter orthopedi untuk mengetahui perkembangan hasil operasi